Sederhana saja , karna bagiku.... apapun keadaannya... HIDUP ADALAH ANUGERAH

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Apa Aku Salah?


Malam ini,Aku ingin menulis bukan untuk diriku.
Tapi untuk sahabatku,karena dia telah mengalami cobaan terberat yang pernah di hadapi seorang wanita.
Hari ini,impian sahabatku hancur.
Pernikahan yang didamba dambakannya berakhir,
bahkan sebelum sempat dimulai.
Dan aku kembali merasa bersalah,apa pernikahan itu gagal
gara gara aku.?
Atau itu terjadi karena Allah masih menyayangi Vanya
dan ingin menghindarkannya dari petaka.
Karena laki laki yang dicintainya,bukan laki laki baik.
Dia adalah laki laki yang pernah menghancurkan aku dulu..
Entah kenapa, jauh di dalam hatiku, aku yakin kalau Vanya 
akan lebih bahagia.
Jika tidak bersanding dengan laki laki itu..
Apakah aku salah?
Tapi yang terpenting adalah cuma satu
Doa untuk sahabatku.. agar dia dapat berdiri lagi.
Dan luka yang begitu menyakitkan ini,dapat membuatnya
menjadi lebih kuat dari hari kemarin..

Ada Saat Bertemu, Ada Saat Berpisah


 Ada saat bertemu.. Ada pula saat berpisah..
Demikian juga dengan pertemuanku dengan Andrio..
mungkin kami pernah mengukir kisa yang indah..
Tapi semua sudah berakhir..
Andrio akan menikah dengan Vanya besok
walaupun aku bukanlah tamu undangan,tapi dengan tulus aku doakan,
agar mereka bahagia..
Aku yakin suatu hari aku juga akan seperti vanya.
Menikah dengan pria yang aku cintai,walaupun aku blom tau kapan semua itu akan terjadi.
karena hari ini seluruh hatiku masih sangat mencintai Masgusay ku...

Kenyataan Yang Pahit


Menerima kenyataan yang pahit .
Jauh lebih baik dari pada menelan berjuta kebohongan manis .
Itulah yang aku harus lakukan sekarang.
Aku harus menerima kenyataan ,kalau masgusay sudah meninggal..
Dari pada aku terus membuai diriku dengan harapan kalau pak adit itu adalah mas iman ku .
Masgusay ...aku akan ikhlaskan kepergianmu..
Walaupun luka di hatiku ini tidak akan pernah sembuh karena terlalu kehilangan dirimu..

Aku Disini Baik-Baik


Gimana kabarmu Masgusay.?
Andai bisa aku tanya.dan kamu balas bertanya padaku mas..
Masgusayku...
Aku disini baik baik saja.
Hanya saja,kadang aku tak tahan lagi
kenapa keanehan ini terus terjadi Masgusay?
Cowok yang mirip kamu itu,semakin lama semakin mirip kamu.
Bahkan aku sampai salah memanggilnya Masgusay,saat dia mengajariku Masgusay.
Yaa.. Aku gak salah tulis
Dia mengajariku Masgusay,seperti kamu mengajariku dulu.
Bahkan tulisan tangan kalian juga mirip.
Kadang aku sampai berfikir,gimana mungkin dia itu bukan kamu.???
Tapi mana mungkin dia adalah kamu,sedangkan dia punya istri.
Dan gak ada seorangpun keluargamu yang kenal sama dia?
Masgusay..
Kadang aku jadi mulai yakin,apa kamu dilahirkan kembar
tanpa seorangpun tau Masgusay..

Bahagia


Bahagia..
Kata itu seperti ilusi buat aku.
Aku tau artinya, tapi selalu gagal merasakannya...
Bahagia sepertinya selalu lari,disaat aku hampir merengkuhnya.
Hubunganku dengan kekasihku hancur saat pertunangan kami hampir diresmikan.
Masgusay pergi disaat aku mulai sadar bahwa aku mencintainya.
Dan ayah yang aku sayangi,sudah pergi jauh untuk menyayangi anak perempuan lain..
Biarpun Vanya sahabatku,tapi kenapa rasanya tetap sakit?
Apalagi saat melihat Vanya begitu bahagia berdiri di samping Ayah.
Bukankah seharusnya tempatku juga?
Bukankah seharusnya aku yang berdiri disana,dan ditatap penuh sayang oleh Ayah?

Dia Sekarang Milik Orang Lain (Ayah)


Dari dulu aku tak pernah berhenti berdoa 
agar suatu hari nanti ayah kembali ke kehidupan kami.
Tapi rupanya waktu telah mengubah segalanya.
walau ayah sudah kembali tapi ayah bukan ayahku yang dulu.
Bukan ayah yang milik aku dan Ibu sepenuhnya
Dia sekarang milik orang lain.
Milik wanita,yang di benci dengan segenap jiwa raganya
Karerna wanita itula yang sudah merebut ayah dari sisi kami
dan kebencian yang berkobar di hati Ibu,menjulang seperti benteng api di tengah tengah kami
membuat jarak antara aku dan ayah tidak terseberangi.
Seandainya saja aku bisa memutar balik waktu,maka akan kuputar 
hari hari,aku tidak ingin banyak hal.
Aku cuma ingin berada di dekat Ayah sama seperti dulu,tanpa ada kebencian
yang menghalangi,tanpa ada pertengkaran yang menghantui.
Mungkin ini cuma mimpi.
Tapi aku sangat ingin mimpi ini menjadi kenyataan.